Saturday 20 October 2012

Belajar mengoperasikan kamera Video

Pada posting perdana ini, sebelum melangkah ke materi yang lebih jauh
alangkah baiknya mengenal cara pengoperasian kamera video. kenapa ?
ya sudah barang tentu di dunia broadcast kamera video adalah salah 
satu peralatan vital.

Berapa lama rata - rata orang belajar dari nol sampai bisa 
mengoperasikan kamera ? jawabannya tergantung, kerena setiap orang 
tidak sama dalam hal daya serap maupun pengetahuan, tapi yang pasti
kalau ada keinginan untuk belajar tidak ada istilah tidak bisa.
 ( kamu pasti bisa ! ... yes )
OK kita belajar sama - sama mulai dari basic.

Basic Camera Operation

Kamera video ada berbagai macam merk, bentuk dan varian.
begitu juga media penyimpanan gambar juga bermacam - macam.
contoh - contoh merk kamera video antara lain :
Sony, Panasonic, JVC, Phillip, Ikegami dan lain - lain

Dari berbagai merk tersebut masing - masing mempunyai beragam
varian dan bentuk, mulai dari kamera amatir, semi profesional, dan
kamera profesional.

Media penyimpanan gambar antara lain :
Betacam, Dvcam, Dvc-pro, miniDv, juga berbentuk card/harddisk.

Bagi pengguna pemula/amatir biasanya dengan mode auto sudah
cukup untuk mendapatkan gambar standar, tetapi dalam kondisi
tertentu mode auto tidak bisa kita pakai untuk mendapatkan gambar
sesuai dengan kemauan kita. itulah sebabnya kenapa para 
cameraman profesional sering menggunakan mode manual dalam
mengoperasikan kamera.

THE MAIN CONTROL

Ada beberapa control dasar pada kamera :
Exposure, Aperture, Shutter speed, ND filter, Gain, Filter coluor,
White balance, Zoom, Focus, Audio levels.

Aperture, Shutter speed, ND filter, Gain merupakan bagian dari
Exposure.

Exposure
Exposure secara sederhana dapat diartikan sebagai pencahayaan
kamera. untuk mendapatkan gambar yang normal, tidak gelap -
(under Exposure) dan tidak sangat terang (over Exposure).

Aperture (diafragma)
Di kamera televisi disebut juga iris, yaitu sejumlah lembaran 
metal tipis yang disusun sedemikian rupa sehingga bisa dibuka
dan ditutup untuk mengatur banyaknya sinar yang masuk ke  
lensa kamera. iris seperti pupil mata kita yang bisa membesar 
dan mengecil sesuai cahaya yang masuk.
bila iris dibuka selebar mungkin, lensa mengirim sinar maximum
ke dalam kamera, sebaliknya kalau bukaan iris dikurangi maka
lubang diafragma akan menyempit, sehingga sinar yang masuk
ke kamera jadi sedikit.
Bukaan diafragma diukur dalam satuan f-stop : f/1.4 - f/22
lebih kecil nomer f-stop = bukaan diafragma besar 
lebih besar nomer f-stop = bukaan diafragma kecil
Pengaturan iris secara manual dapat dilakukan dengan memutar
ring iris di lensa kamera.

Shutter speed
Biasanya Shutter speed standar di kamera televisi 1/50. kecuali
anda ingin menggunakan efek shutter atau untuk mensinkronkan
dengan objek, baru shutter speed diposisi ON untuk selanjunya
bisa kita pilih sesuai tujuan kita.

ND Filter
ND Filter (Neutral Density) berfungsi untuk mengurangi intensitas
sinar yang terlalu kuat tanpa mempengaruhi kualitas cahaya.
Filter ini digunakan bila kondisi cahaya terlalu keras, seperti
tengah hari yang terik.

Gain
Kebalikan dari ND Filter, Gain berfungsi apabila pengambilan
gambar dalam keadaan kurang cahaya, yang apabila dalam
keadaan normal dengan bukaan f-stop maksimal (f/1.4) masih
under Exposure. Dengan Gain kita bisa mengangkat Exposure
secara digital, konsekuensinya gambar menjadi agak coral (pecah)

Filter Colour
Berfungsi untuk mengubah atau mencocokan cahaya yang masuk
ke dalam kamera. umumnya kamera video memiliki dua buah filter
koreksi warna. Untuk shoting di dalam ruangan dengan cahaya lampu 
tungsten (kemerahan) kita pasang filter  3200ºK dan untuk shoting
dengan penerangan cahaya matahari kita gunakan filter 5600ºK.
Cahaya matahari banyak mengandung warna biru. kalau kita 
memasang filter no.2 (5600ºK) untuk matahari, sebenarnya kita
memasang filter berwarna orange untuk mengimbangi warna biru pada
matahari. Cahaya lampu bohlam lebih mengandung warna merah, maka
kita pasang filter no.1 (3200ºK) yang berwarna kebiru-biruan.
Sumber cahaya yang lebih tinggi intensitas sinarnya mengandung warna
biru, sumber cahaya yang intensitas sinarnya rendah lebih mengandung
warna merah. Perbedaan warna cahaya ini tergantung pada suhu dan
diukur dengan derajad kelvin.

White Balance
Intensitas cahaya berbeda - beda pada saat yang berbeda dan 
tempat yang berbeda dalam sehari. Cahaya matahari diluar (daylight)
mempunyai suhu kurang lebih 5600ºK, cahaya bohlam di dalam
ruangan mempunyai suhu kurang lebih 3200ºK, cahaya lampu TL
mempunyai suhu antara 5000ºK-6000ºK. 
Karena intensitas cahaya sangat berbeda maka filter koreksi warna
tidak bisa menghasilkan warna putih yang tepat. maka dari itu
kamera video juga dilengkapi dengan tombol untuk menyetel
white balance. cara termudah untuk white balance adalah dengan
mengarahkan kamera terhadap benda putih apa saja yang berada
dalam kondisi cahaya yang sama dengan cahaya yang kita 
pergunakan untuk merekam adegan.

Cara menyetel White balance :
Pertama cocokan filter koreksi warna dengan kondisi cahaya yang 
kita pakai shoting.
Arahkan kamera terhadap benda putih apa saja
Kamera di zoom sampai yang terlihat di viewvinder hanya 
warna putih.
Tekan tombol AWB (auto white balance)
Kamera siap untuk merekam.

catatan : kamera harus di white balance lagi apabila keadaan
             cahaya berubah

Bagi para cameraman profesional sering juga melakukan 
white balance dengan cara manual yaitu dengan mengatur 
colour temperature pada menu di kamera.

Zoom
Zooming adalah gerakan lensa zoom mendekati atau menjauhi
objek secara optik, dengan mengubah panjang fokal lensa dari
sudut pandang sempit (telephoto) ke sudut lebat (wide angle).
Zoom in : mendekatkan objek dari long shot ke close up
Zoom out : menjauhkan objek dari close up ke long shot

Zooming bisa dilakukan dengan dua cara :
manual : dengan memutar ring zoom pada lensa
servo : biasanya tombol zoom servo ada pada handle kamera
sehingga terjangkau jari pada waktu mengoperasikan kamera.

Focus
Focus adalah pengaturan lensa yang tepat untuk jarak tertentu.
gambar dikatakan focus apabila proyeksi gambar yang dihasilkan
oleh lensa jatuh di permukaan tabung atau CCD jelas dan tajam
sehingga nampak juga di viewvinder dan monitor.
Depth of field atau bidang kedalaman adalah bidang dimana 
objek - objek didepan dan dibelakang objek utama tampak dalam
focus. secara teknis, shot dengan bidang kedalaman yang luas
memudahkan cameraman mengikuti gerakan objek.
bidang kedalaman yang sempit mengharuskan kita untuk terus 
menerus follow focus apabila kamera atau objek bergerak.
secara estetis depth of field sangat berperan dalam menciptakan
perspektif visual pada keseluruhan adegan (shot).

Tiga hal yang menentukan depth of field :
1. panjang fokal lensa
semakin panjang fokal lensa = bidang kedalaman semakin sempit atau
kata lainya fokus semakin tipis
2. f-stop/iris
lebih besar bukaan iris (lebih kecil f-stop) = bidang kedalaman semakin
sempit / fokus semakin tipis. misal f/16 bidang kedalamannya lebih 
lebar dari f/2.0
3. jarak kamera dengan objek
semakin jauh jarak kamera dengan objek = semakin luas bidang 
                                                               kedalaman.
semakin dekat jarak kamera dengan objek = semakin sempit bidang kedalaman                              
                                                              
Audio Levels
Jangan abaikan audio level pada kamera karena selain kualitas
gambar, kualitas audio juga tidak kalah pentingnya.
ingat televisi adalah gabungan antara gambar dan suara. 
Ada gambar tanpa audio yang bagus akan sangat mengganggu 
pemirsa bahkan informasi yang akan disampaikan tidak sampai
kepada penonton.
Atur audio level jangan sampai under atau over (peak).

Ingat baik - baik apa yang dipaparkan diatas, ini penting buat semua
yang mau belajar mengoperasikan kamera video secara benar.
Mengoperasikan kamera adalah Seni, jadi dibutuhkan taste dari setiap
cameraman. Terimakasih semoga tulisan ini bermanfaat 


                                                                 

No comments:

Post a Comment