Tuesday 23 October 2012

Pengenalan Kamera Video


Kamera video adalah perangkat perekam gambar video yang mampu
menyimpan gambar digital dari mode gambar analog.
Kamera video termasuk salah satu produk teknologi digital, sehingga 
disebut pula salah satu perangkat digitizer yang memiliki kemampuan
mengambil input data analog berupa frekuensi sinar dan mengubah
ke mode digital elektronis.

Video/Film adalah rangkaian banyak frame gambar yang diputar
dengan cepat. Masing - masing frame merupakan rekaman dari
tahapan - tahapan dari suatu gerakan. semakin cepat putarannya
semakin halus gerakannya, walaupun sebenarnya terdapat jeda
antara frame namun kita sebagai manusia tidak bisa menangkap
jeda tersebut dengan kasat mata.

MACAM - MACAM KAMERA VIDEO

Macam - macam video dilihat dari fungsinya dapat dibedakan :

1. Kamera standar broadcast
2. Kamera semi broadcast
3. Kamera Home use
4. Kamera handy cam

Pembagian berdasarkan format kamera video :

1. Camcoder
2. Camcoder miniDV
3. Camcoder DVD

Format dalam Kamera video dibagi atas 2 bagian :

1. Analog format yang terdiri dari standar VHS, VHS-C, super VHS,
   super VHS-C, 8mm, Hi-8.
2. Digital format yang terdiri dari miniDV, Digital8, DVD.


JENIS - JENIS KAMERA 

Kamera Studio

Kamera jenis ini selain memiliki kemampuan tersendiri juga ada 
beberapa adjustment yang dikontrol, alat tersebut bernama 
Camera Control Unit atau lebih dikenal dengan CCU.
Seperti system kamera jenis lainnya, kamera studio bertumpu pada
penelusuran sirkuit akan tetapi tehnik digital sekarang memiliki 
pre-set pada semua penyetelan sirkuit terutama pada kamera studio modern.
Karena ukuran kamera studio sangat berat maka kamera studio biasanya
terpasang pada dolly agar bisa berpindah atau digeser secara halus.

Kamera Broadcast Portable

Kamera jenis ini lebih ramping, cocok untu digunakan di studio atau
di lapangan. dengan lensa Zoom dan Viewfinder yang lebih besar maka
kamera portable juga digunakan di studio produksi. Dan karena lebih
ramping dibandingkan dengan kamera studio, unit kamera ini bisa 
bekerja di lapangan secara langsung. kamera portable memiliki semua
sirkuit yang dibutuhkan serta memiliki fungsi - fungsi yang otomatis.
Kemera jenis ini juga memiliki videotape recorder sebagai bagian dari
body kamera. 

Kamera kecil

Kamera ini lebih pupoler dengan nama Handycam. jenisnya kecil,
dibuat karena untuk pertimbangan harga yang murah.
Digunakan untuk home use.

Sinematrography electronik

Jenis kamera ini adalah jenis kamera televisi yang didesain dengan
karakter menyerupai kamera Film. menggunakan tape yang selanjunya
di transfer ke dalam bentuk seluloid.


BAGIAN - BAGIAN KAMERA

Kamera secara normal di desain agar cocok untuk aplikasi tertentu.
kamera studio misalnya, memilki Viewfinder yang besar agar kameramen
bisa dengan mudah mengoreksi focus secara akurat.
Lensa kamera merupakan mata yang berfungsi menerima gambar
secara natural. lensa kamera memiliki penyesuai area, lensa jenis ini
disebut lensa zoom.
Beam splitter (pembagi cahaya), Didalam sistem TV warna, warna gambar
natural sebenarnya dibagi menjadi tiga versi identik yakni cahaya 
berwarna merah, hijau dan biru yang direflesikan dari sebuah subjek.
Hal ini bisa dilakukan dengan tiga metode, yaitu :
Dichroic mirror - Prisma blok khusus - atau Filter bergaris
Tabung kamera, Solid-state image sensors (CCD) secara sederhana, 
urutan teratas kamera televisi memiliki 3 tabung yang terbagi atas
componen merah, hijau dan biru pada gambar berwarna.
informasi gambar secara detail dan brightness (luminance) dipancarkan
dari gabungan gelombang warna yang diterima.
Viewfinder, letak viewfinder lajimnya berada di paling atas kamera 
atau berada di samping kiri kamera. Viewfinder memiliki layar monochrome
atau hitam putih, namun kini ada juga yang telah memiliki layar warna.
Mounting, mounting kamera adalah bagian paling bawah dari kamera 
yang berfungsi untuk menyandarkan kamera pada tripod, agar kamera 
bisa digerakan sesuai keinginan kameramen.

KONTROL KAMERA


Semua jenis kamera memiliki tiga urutan kontrol :
Untuk penyesuaian selama pengambilan gambar, Penyesuaian kembali
ketika perubahan diinginkan, atau ketika kamera didiamkan sendirian.
Pada kamera studio sebagian kontrol distel di CCU yang terpisah dari
kamera. seorang CCU man akan mengontrol terang gelap serta 
keseimbangan warna dan lainnya agar gambar yang dihasilkan bisa 
maksimal. jadi seorang kameramen akan konsentrasi pada framing saja.
Lensa kamera, sistim pada lensa kamera secara normal memiliki
tiga penyetelan atau adjustment yang bisa distel secara manual 
atau semi otomatis.
Focus, penyetelan jarak dimana gambar harus jelas/fokus.
F-stop, penyetelan variable diafragma iris di dalam lensa zoom, 
merubah jarak focal (focal leght)  disesuiakan berapa banyak
pemandangan/gambar bisa dicapai. 
Secara keseluruhan yang bisa dilakukan pada control lensa adalah
agar gambar atau shot bisa jelas/focus, gambar bisa memiliki
kedalaman atau dept of field yang baik, shot memiliki sudut yang baik,
serta besar kecilnya gambar yang diinginkan.

Sudut lensa umumnya layar televisi memiliki proporsi 4:3, Lensa kamera
secara normal bisa menangkap gambar dengan proporsi yang sama 4:3
Hitungan ini menjadi acuan bagaimana agar kita bisa memanfaatkan
lens angle atau sudut lensa. Selain lensa yang normal, terdapat juga
narrow lens untuk pengambilan gambar yang jauh serta widelens, untuk
mendapatkan gambar lebih lebar lagi.
Kontrol zoom, berfungsi untuk mendekatkan atau menjauhkan objek.
pada tombol ini terdapat kode W (wide angle) dan T (telephoto)
jika tombol zoom ditekan di kode W maka gambar atau objek kelihatan
mendekat (zoom in), jika kontrol zoom dengan kode T yang ditekan maka
objek akan menjauh (zoom out).
Focus untuk membuat gambar menjadi fokus, setel atau adjust lensa
dengan memutar ring focus. hal ini juga bisa disesuaikan dengan
merubah kontrol zoom. Focus juga akan jauh lebih mudah jika objek
yang kita shooting memiliki cahaya yang cukup.
F-numbers (f-stop), f-stop sebenarnya bisa dihitung, ini persis seperti 
pada lensa photo still (tustel). Angka - angka tersebut adalah
f/1.422.845.68 11 16 22 32 dalam kenyataannya angka - angka
tersebut bisa 3.5 4.5 6.3 biasanya digunakan. sebagai contoh :
dalam bukaan pertama dari f/8 ke f/4 artinya gambar lebih terang
empat kali lipat.
Agar kita memiliki dept of field yang baik harus memiliki pencahayaan
yang cukup.
Exposure dan iris, orang sering beranggapan kalau gambar yang bagus
adalah gambar yang terang, hal ini tidak selalu benar. yang benar
adalah jika objek memiliki tones yang benar.

Dalam kamera standar memiliki auto-iris , kalau fasilitas ini diaktifkan
maka secara otomatis lensa akan menyetelnya, rongga lensa terbuka.
Fasilitas auto-iris bermanfaat ketika seorang kameramen harus
berpindah - pindah tempat dimana pencahayaan belum tentu sama.
sayangnya jika fasilitas ini dipakai kadangkala objek menjadi tidak
konstan. jadi baiknya adalah fasilitas ini digunakan pertama kali,
selanjunya gunakan manual iris. jika pindah lokasi atau pencahayaan
berbeda lakukan dengan auto-iris kembali, setelah itu kembali lagi
ke manual.

BAHASA KAMERA

Bahasa kamera merupakan bahasa standar broadcast internasional
jadi bahasa digunakan di stasiun televisi manapun.
berikut bahasa kamera yang umum digunakan :

ECU : Extreme close-up (shot yang detail)

VCU : Very close-up (shot muka,dari dahi ke dagu)

BCU : Big close-up (seluruh kepala)

CU : Close-up (dari kepala sampai dada)

MCU : Medium close-up (dari kepala sampai perut)

MS : Medium shot (seluruh badan sebelum kaki)

KNEE : Knee shot (dari kepala hingga lutut)

MLS : Medium long shot (keseluruhan badan)

LS : Long shot  (keseluruhan, ¾ sampai 1/3 tinggi layar)

ELS : Extra long shot (XLS), long shot yang lebih Extreme

Zoom in : Obyek seolah-olah mendekat ke kamera

Zoom out : Obyek seolah-olah menjauh dari kamera

Pan up / Tilt up : Kamera bergerak (mendongak) ke atas

Pan down / Tilt down : Kamera bergerak ke bawah

Pan Left : Kamera bergeser ke kiri

Pan Right : Kamera bergeser ke kanan

Track in / Dolly in : Kamera track (bergerak) mendekat ke obyek 

Track out / Dolly out : Kamera track (bergerak) menjauh dari obyek


MEMILIH KAMERA VIDEO YANG BAIK

Yang perlu diperhatikan :

1. Teknologi Image Engine diantaranya LCD, CRT, DLP, dan LCOS
    disarankan untuk memilih yang LCD.
2. Resolusi : SVGA, XVGA, SXGA, dan UXGA
    pilih resolusi yang tinggi yaitu SVGA
3. Brightness (pencahayaan) dengan ukuran ANSI lumens,
    pilih dengan ANSI lumens yang lebih besar.
4. Koneksi mempengaruhi kualitas gambar
    VGA, RBG, RCA, SVIDEO, DVI (pilih yang paling lengkap)

Performa Kamera video bisa di lihat dari :

1. Analisa gambar bergerak = kualitas gambar bergerak 
    yang telah direkam
2. Titik lemah Resolusi = menentukan nilai yang horizontal
    dan vertikal, dan hanya sedikit yang menguji warna-warni
3. White Balance = untuk daylight dan sinar lampu dengan
    menggunakan testchart yang telah distandarisasi dan
    selanjutnya melakukan penilaian true colour
4. Menghitung Noise = perbandingan antara signal dan
    noise power dituliskan dalam decibel (dB), semakin
    tinggi nilai dB nya berarti semakin tinggi noise distance
    dan semakin baik pula gambar videonya.
5. Cahaya sensitif = berapa lama waktu yang dibutuhkan
    kamera untuk menyesuaikan ulang kecerahan, semakin
    lama ulang waktu penyesuaian semakin buruk pula
    setting diafragma otomatisnya.
6. Kompresi kontra kerugian = perbedaan antara rekaman 
    dengan aslinya.

Sunday 21 October 2012

Tehnik pengambilan gambar


Prosedur dasar panggunaan kamera :

1. Hidupkan kamera ( ON )
2. atur viewvinder  ( lubang intip )
3. atur ulang time kode/kode waktu
4. atur white balance ( WB )
5. atur suara ( Sound )
6. pilih objek yang akan direkam
7. Fokus ( kejelasan gambar )
8. atur bingkai ( framing )
9. atur lubang diafragma
10. tekan tombol record
11. rekam yang diinginkan
12. tekan tombol record kembali untuk berhenti

Ukuran Gambar :

. EXTREME LONG SHOT 
ELS adalah biasanya gambar yang direkam menunjukan panorama
sekitar, atau juga objek yang berada disekitar akan terlihat lebih kecil.

. VERY LONG SHOT
VLS, menunjukan subjek yang berada ditengah lingkungan sekitarnya
dalam VLS ini lingkungan disekitar subjek terlihat lebih dominan.
VLS akan menampilkan panorama yang memenuhi layar

. LONG SHOT
LS, yang menunjukan keseluruhan tubuh dari kepala sampai kaki

. WIDE ANGLE
atau sudut lebar adalah ukuran pengambilan gambar yang memasukan
keadaan sekeliling, jadi sudut lebar akan pandangan seluruh keadaan.

. MEDIUM LONG SHOT
MLS, yang menunjukan mulai dari bagian kepala sampai tepat
dibawah lutut.

. MEDIUM SHOT
MS, yang menunjukan mulai bagian kepala sampai pinggul.
ukuran MS berfungi untuk menunjukan siapa yang sedang 
melakukan aksi itu.

. MEDIUM CLOSE UP
MCU, menunjukan mulai dari bagian kepala sampai dada, 
ini merupakan standar pengambilan gambar dalam wawancara.

. CLOSE UP
CU, memperlihatkan bagian kepala dalam merekam gambar subjek
yang sedang melakukan aksi.
CU berfungsi untuk memfokuskan sebuah aksi yang sedang dilakukan.

. BIG CLOSE UP
BCU, menunjukan gambar wajah yang memenuhi layar televisi. SH

. EXTREME CLOSE UP
ECU, adalah menunjukan gambar yang lebih detail

Angle - angle kamera : 

. WIDE ANGLE atau sudut lebar adalah ukuran pengambilan gambar
yang memasukan keadaan sekeliling, jadi sudut lebar akan 
memberikan pandangan bagian seluruh keadaan.

. HIGH ANGLE adalah sudut pengambilan gambar dengan posisi
kamera berada diatas mata objek.

. LOW ANGLE adalah posisi kamera dibawah mata objek.

. EYE LEVEL adalah posisi kamera tepat sejajar dengan pandangan mata

. TOP ANGLE atau TOP SHOT  adalah biasanya proses pengambilan
gambar dengan menggunakan helicopter.

. OVER SHOULDER SHOT atau OSS adalah sudut pengmbilan gambar
posisi kamera berada dibelakang pundak salah satu objek.
biasanya tehnik ini sering digunakan dalam wawancara.

. POINT OF VIEW atau POV adalah dimana kamera mewakili
objek yang sedang beraksi atau menggantikan mata dari si objek,
biasanya tehnik ini banyak digunakan dalam adegan film horor.


Komposisi :

Salah satu prinsip dalam pengambilan gambar yang benar adalah
tidak boleh terlalu banyak meninggalkan ruangan kosonog pada layar
satu dari metode komposisi yang paling sederhana disebut 
dengan Triangulasi, dimana pusat perhatian ditempatkan pada 
puncak suatu segitiga dengan bagian - bagian penting lainnya 
berada pada dasar segitiga itu.

Metode komposisi lainnya disebut dengan Metode golden mean
ini menyatakan apabila layar televisi dibagi menjadi tiga bagian
baik secara horizontal atau vertikal, maka empat titik pertemuan
dari garis horizontal atau vertikal itu merupakan emapt titik yang
akan menjadi pusat perhatian penonton yang paling kuat.


Tehnik pengambilan gambar lain yang perlu diperhatikan juru kamera
adalah berkaitan dengan ruang kepala (Head Room), ruang hidung
(Nose Room), dan ruang jalan (Walking Room).

Head Room adalah ruang kosong yang berada diatas kepala, yaitu
jarak antara ujung kepala subjek dengan tepi atas layar televisi.
Ruang diatas kepala ini harus masuk dalam pengkomposisian kamera.

Nose Room atau Lead Room adalah ruang yang diperlukan ketika
seseorang melihat atau menunjuk pada suatu arah tertentu.
Pada saat seseorang melihat atau menunjuk, maka ruang kosong
harus tersedia pada arah yang dimaksud. tanpa Nose Room, gambar
akan tampak aneh dan tidak seimbang.

Walking Room adalah jarak yang tersisa ketika seseorang bergerak
pada arah tertentu. tanpa Walking Room, seseorang akan tampak
terhalangi atau terhenti oleh tepi layar.

Pergerakan Kamera :

. ZOOM OUT , yaitu tehnik pengambilan gambar yang dimulai
dari CLOSE UP pada suatu objek dan kemudian objek terlihat 
bergerak menjauh dari kamera yang secara gradual memperlihatkan
lingkungan sekitar subjek. Tehnik ini dilakukan dengan memutar
lingkaran zoom pada kamera.

. ZOOM IN , yaitu tehnik pengambilan gambar yang dimulai dengan
sudut pengambilan yang melebar (Wide) dan kemudian bergerak
mendekati kearah subjek. Tehnik ini dilakukan dengan memutar
lingkaran zoom pada kamera.

Pergerakan kamera dapat dilakukan dengan tiga cara sbb :

1. mengubah posisi atau kedudukan kamera terhadap objek
2. mengatur zoom ring pada kamera
3. menggerakan camcorder secara horizontal (PAN) dan
    vertikal (TILT)

Pedoman cara Shooting Video berkualitas :

1. Hindari Zooming in dan out terlalu banyak
Digital Camcorder saat ini banyak diproduksi dengan fitur super duper
1000x zoom in dan zoom out. ini adalah hal yang baik, tapi masalahnya
adalah, banyak orang terbawa untuk menggunakan fitur ini tanpa
mengetahui apa titik lemahnya fitur ini. banyak produksi video yang
terlalu sering menggunakan zoom in dan zoom out selama men-shoot
di lapangan, ini bisa memberikan tontonan yang menyebabkan pusing.
Gunakan fitur zoom in dan zoom out ini seminimal mungkin, pada saat
menggunakan fitur ini lakukan secara perlahan lahan.
Batasi penggunaan fitur ini apabila men-shoot antar adegan, dan
gunakan tripod kamera apabila anda membutuhkan zoom dengan jarak
yang jauh. Penggunaan normal zoom dengan stabil maks 4x apabila
anda tidak menggunakan tripod.

2. Steady 
Para profesional selalu mengatakan " keep it steady ".
ketika kita sedang men-shoot, tangan kita cenderung untuk bergetar
jika getaran terlalu banyak akan mempengaruhi kualitas rekaman video.
Ada dua cara untuk mengatasi hal ini. salah satunya adalah dengan
melakukannya seperti para profesional - mendapatkan dudukan tripod
yang baik. ini dapat dilakukan dengan mudah.
cara lain adalah menahan diri terhadap sesuatu seperti dinding atau
mungkin berlutut dan mencari tumpuan kamera seolah - olah tangan
anda menjadi tripod (tangan bertumpu diatas meja, dll).

3. Dimanakah Anda ?
Salah satu tips yang digunakan sebagai contoh ketika men-shoot
saat liburan keluarga, pastikan selalu mencari petunjuk, tanda atau
monumen alam yang memberitahu para penonton dimana anda berada.

4. Akhir atau awal ?
Trik lain video shooting yang baik adalah dengan menggunakan 
akhir cerita di awal video. misalkan anda merekam video pernikahan
anda bisa mulai dengan wawancara dari pasangan bahagia ini pada
hari pernikahan sebelum anda masuk ke adegan tentang bagaimana
mereka bertemu, hingga bagaimana cara pengantin pria melamar
pengantin wanita, dll.

5. Short & simple (pendek dan sederhana)
Jangan pernah men-shoot klip video lebih dari dua menit, ini bisa 
membosankan penonton. menggunakan banyak klip pendek durasi
5 sampai 10 detik jauh lebih efektif. hal ini juga membawa beraneka
ragam tayangan kepada penonton.

6. Lighting
Dari semua faktor yang ada diatas, hal yang merusak video adalah
pencahayaan yang buruk. salah satu tips penting untuk merekam video
adalah dengan sumber cahaya dibelakang anda, bersinar (mengarah)
pada objek. contohnya ketika shoot diluar ruangan (outdoor) 
dimana matahari sedang bersinar, pastikan matahari bersinar pada
subjek anda bukan pada lensa kamera anda.
Tips lain adalah dengan menggunakan fitur backlight pada kamera,
hal ini memungkinkan anda untuk mengkompensasi cahaya terlalu
terang dari belakang objek.

7. Ubah perspektif anda
Jangan membatasi bidikan anda ke salah satu sudut saja.
pendekatan subjek dari dari semua sudut. datang dari belakang,
datang dari atas, dsb

8. Belajar dari FILM
Perhatikan berapa banyak anda dapat mempelajari video shooting
dari Film, seringkali kita hanya duduk dan membiarkan adegan film
yang kita tonton tanpa mengetahui apa yang menjadi pikiran sutradara.
cobalah ketika anda menonton sebuah film pertimbangkan bagaimana
sutradara membingkai film yang di-shoot (adegan). anda akan belajar
banyak cara dalam mengarahkan sebuah film.

9. Cek Sound
Jika anda ingin menjadi videografer yang profesional, anda harus 
memiliki mikrofon yang terpasang pada camcorder anda.
mikrofon adalah alat penting agar suara hasil rekaman menghasilkan
kualitas audio yang lebih baik.


Baca selanjutnya " PENGENALAN KAMERA VIDEO "

Saturday 20 October 2012

Belajar mengoperasikan kamera Video

Pada posting perdana ini, sebelum melangkah ke materi yang lebih jauh
alangkah baiknya mengenal cara pengoperasian kamera video. kenapa ?
ya sudah barang tentu di dunia broadcast kamera video adalah salah 
satu peralatan vital.

Berapa lama rata - rata orang belajar dari nol sampai bisa 
mengoperasikan kamera ? jawabannya tergantung, kerena setiap orang 
tidak sama dalam hal daya serap maupun pengetahuan, tapi yang pasti
kalau ada keinginan untuk belajar tidak ada istilah tidak bisa.
 ( kamu pasti bisa ! ... yes )
OK kita belajar sama - sama mulai dari basic.

Basic Camera Operation

Kamera video ada berbagai macam merk, bentuk dan varian.
begitu juga media penyimpanan gambar juga bermacam - macam.
contoh - contoh merk kamera video antara lain :
Sony, Panasonic, JVC, Phillip, Ikegami dan lain - lain

Dari berbagai merk tersebut masing - masing mempunyai beragam
varian dan bentuk, mulai dari kamera amatir, semi profesional, dan
kamera profesional.

Media penyimpanan gambar antara lain :
Betacam, Dvcam, Dvc-pro, miniDv, juga berbentuk card/harddisk.

Bagi pengguna pemula/amatir biasanya dengan mode auto sudah
cukup untuk mendapatkan gambar standar, tetapi dalam kondisi
tertentu mode auto tidak bisa kita pakai untuk mendapatkan gambar
sesuai dengan kemauan kita. itulah sebabnya kenapa para 
cameraman profesional sering menggunakan mode manual dalam
mengoperasikan kamera.

THE MAIN CONTROL

Ada beberapa control dasar pada kamera :
Exposure, Aperture, Shutter speed, ND filter, Gain, Filter coluor,
White balance, Zoom, Focus, Audio levels.

Aperture, Shutter speed, ND filter, Gain merupakan bagian dari
Exposure.

Exposure
Exposure secara sederhana dapat diartikan sebagai pencahayaan
kamera. untuk mendapatkan gambar yang normal, tidak gelap -
(under Exposure) dan tidak sangat terang (over Exposure).

Aperture (diafragma)
Di kamera televisi disebut juga iris, yaitu sejumlah lembaran 
metal tipis yang disusun sedemikian rupa sehingga bisa dibuka
dan ditutup untuk mengatur banyaknya sinar yang masuk ke  
lensa kamera. iris seperti pupil mata kita yang bisa membesar 
dan mengecil sesuai cahaya yang masuk.
bila iris dibuka selebar mungkin, lensa mengirim sinar maximum
ke dalam kamera, sebaliknya kalau bukaan iris dikurangi maka
lubang diafragma akan menyempit, sehingga sinar yang masuk
ke kamera jadi sedikit.
Bukaan diafragma diukur dalam satuan f-stop : f/1.4 - f/22
lebih kecil nomer f-stop = bukaan diafragma besar 
lebih besar nomer f-stop = bukaan diafragma kecil
Pengaturan iris secara manual dapat dilakukan dengan memutar
ring iris di lensa kamera.

Shutter speed
Biasanya Shutter speed standar di kamera televisi 1/50. kecuali
anda ingin menggunakan efek shutter atau untuk mensinkronkan
dengan objek, baru shutter speed diposisi ON untuk selanjunya
bisa kita pilih sesuai tujuan kita.

ND Filter
ND Filter (Neutral Density) berfungsi untuk mengurangi intensitas
sinar yang terlalu kuat tanpa mempengaruhi kualitas cahaya.
Filter ini digunakan bila kondisi cahaya terlalu keras, seperti
tengah hari yang terik.

Gain
Kebalikan dari ND Filter, Gain berfungsi apabila pengambilan
gambar dalam keadaan kurang cahaya, yang apabila dalam
keadaan normal dengan bukaan f-stop maksimal (f/1.4) masih
under Exposure. Dengan Gain kita bisa mengangkat Exposure
secara digital, konsekuensinya gambar menjadi agak coral (pecah)

Filter Colour
Berfungsi untuk mengubah atau mencocokan cahaya yang masuk
ke dalam kamera. umumnya kamera video memiliki dua buah filter
koreksi warna. Untuk shoting di dalam ruangan dengan cahaya lampu 
tungsten (kemerahan) kita pasang filter  3200ºK dan untuk shoting
dengan penerangan cahaya matahari kita gunakan filter 5600ºK.
Cahaya matahari banyak mengandung warna biru. kalau kita 
memasang filter no.2 (5600ºK) untuk matahari, sebenarnya kita
memasang filter berwarna orange untuk mengimbangi warna biru pada
matahari. Cahaya lampu bohlam lebih mengandung warna merah, maka
kita pasang filter no.1 (3200ºK) yang berwarna kebiru-biruan.
Sumber cahaya yang lebih tinggi intensitas sinarnya mengandung warna
biru, sumber cahaya yang intensitas sinarnya rendah lebih mengandung
warna merah. Perbedaan warna cahaya ini tergantung pada suhu dan
diukur dengan derajad kelvin.

White Balance
Intensitas cahaya berbeda - beda pada saat yang berbeda dan 
tempat yang berbeda dalam sehari. Cahaya matahari diluar (daylight)
mempunyai suhu kurang lebih 5600ºK, cahaya bohlam di dalam
ruangan mempunyai suhu kurang lebih 3200ºK, cahaya lampu TL
mempunyai suhu antara 5000ºK-6000ºK. 
Karena intensitas cahaya sangat berbeda maka filter koreksi warna
tidak bisa menghasilkan warna putih yang tepat. maka dari itu
kamera video juga dilengkapi dengan tombol untuk menyetel
white balance. cara termudah untuk white balance adalah dengan
mengarahkan kamera terhadap benda putih apa saja yang berada
dalam kondisi cahaya yang sama dengan cahaya yang kita 
pergunakan untuk merekam adegan.

Cara menyetel White balance :
Pertama cocokan filter koreksi warna dengan kondisi cahaya yang 
kita pakai shoting.
Arahkan kamera terhadap benda putih apa saja
Kamera di zoom sampai yang terlihat di viewvinder hanya 
warna putih.
Tekan tombol AWB (auto white balance)
Kamera siap untuk merekam.

catatan : kamera harus di white balance lagi apabila keadaan
             cahaya berubah

Bagi para cameraman profesional sering juga melakukan 
white balance dengan cara manual yaitu dengan mengatur 
colour temperature pada menu di kamera.

Zoom
Zooming adalah gerakan lensa zoom mendekati atau menjauhi
objek secara optik, dengan mengubah panjang fokal lensa dari
sudut pandang sempit (telephoto) ke sudut lebat (wide angle).
Zoom in : mendekatkan objek dari long shot ke close up
Zoom out : menjauhkan objek dari close up ke long shot

Zooming bisa dilakukan dengan dua cara :
manual : dengan memutar ring zoom pada lensa
servo : biasanya tombol zoom servo ada pada handle kamera
sehingga terjangkau jari pada waktu mengoperasikan kamera.

Focus
Focus adalah pengaturan lensa yang tepat untuk jarak tertentu.
gambar dikatakan focus apabila proyeksi gambar yang dihasilkan
oleh lensa jatuh di permukaan tabung atau CCD jelas dan tajam
sehingga nampak juga di viewvinder dan monitor.
Depth of field atau bidang kedalaman adalah bidang dimana 
objek - objek didepan dan dibelakang objek utama tampak dalam
focus. secara teknis, shot dengan bidang kedalaman yang luas
memudahkan cameraman mengikuti gerakan objek.
bidang kedalaman yang sempit mengharuskan kita untuk terus 
menerus follow focus apabila kamera atau objek bergerak.
secara estetis depth of field sangat berperan dalam menciptakan
perspektif visual pada keseluruhan adegan (shot).

Tiga hal yang menentukan depth of field :
1. panjang fokal lensa
semakin panjang fokal lensa = bidang kedalaman semakin sempit atau
kata lainya fokus semakin tipis
2. f-stop/iris
lebih besar bukaan iris (lebih kecil f-stop) = bidang kedalaman semakin
sempit / fokus semakin tipis. misal f/16 bidang kedalamannya lebih 
lebar dari f/2.0
3. jarak kamera dengan objek
semakin jauh jarak kamera dengan objek = semakin luas bidang 
                                                               kedalaman.
semakin dekat jarak kamera dengan objek = semakin sempit bidang kedalaman                              
                                                              
Audio Levels
Jangan abaikan audio level pada kamera karena selain kualitas
gambar, kualitas audio juga tidak kalah pentingnya.
ingat televisi adalah gabungan antara gambar dan suara. 
Ada gambar tanpa audio yang bagus akan sangat mengganggu 
pemirsa bahkan informasi yang akan disampaikan tidak sampai
kepada penonton.
Atur audio level jangan sampai under atau over (peak).

Ingat baik - baik apa yang dipaparkan diatas, ini penting buat semua
yang mau belajar mengoperasikan kamera video secara benar.
Mengoperasikan kamera adalah Seni, jadi dibutuhkan taste dari setiap
cameraman. Terimakasih semoga tulisan ini bermanfaat